Senin, 15 Juni 2009

ATM

Kreatifitas biasanya muncul karena kepepet, atau bisa juga sebagai bentuk tak keberdayaan. Kreatifitas timbul sebagai bentuk protes yang tak sampai. Akhirnya hanya sebagai cerita MLM – dari mulut lewat mulut. Tapi sungguh pun demikian, kreatifitas ini bisa dianggap sebagai pelipur lara. Sebagai produk budaya, terutama dalam khasanah bahasa.
Awal – awal pemerintahan SBY – JK, sempat dihangatkan oleh isu kenaikan BBM. Konon pemerintah sebelumnya dinilai tidak berani mengambil kebijakan yang tidak populis itu. Tampillah JK sebagai juru bicara menyampaikan kebijakan itu. Maka, rame – rame masyarakat memlesetkan akronim SBY – JK menjadi : Susah Bensin Ya Jalan Kaki.
Kemudian masalah jalan yang disebut program pembangunan Jakarta Outer Ring Road atau disingkat JORR. Ada JORR 1, kemudian disusul dengan JORR 2. Melihat progress yang tidak maju – maju, nggak ada hasil, maka para kreatif mania pun mentahbiskan JORR singkatan dari Jalan Ora Rampung – Rampung. Sebab lamanya proses pengerjaan yang tidak kunjung jadi.
Berikutnya, ucapan Titi Dj Dedi Dores yang banyak diucapkan kala mau bepergian. Maksud ucapan itu adalah hati – hati di jalan, dengan diiringi doa dan restu. Bagi para komuter ada istilah PJKA – Pulang Jumat Kembali Ahad. Dan masih banyak lagi hasil kreatifitas anak bangsa. Nggak perlu dipermasalahkan, kita apresiasi sebagai sebuah karya. Atau setidak – tidaknya sebagai penggembira.
Sesungguhnya kamu benar-benar dalam keadaan berbeda ucapan. (QS Adz-Dzariyaat: 8)
Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal. (QS Al-Hujuraat: 13)
Anda kenal ATM? Di jaman sekarang sudah berjibun counter –counter ATM ini. Di ruang – ruang public, tempat perbelanjaan, kompleks sekolahan, biasanya selalu ada ATM ini. Ia adalah Anjungan Tunai Mandiri terjemahan dari bahasa asalnya Automatic Teller Machine. Tempat pengambilan duit tanpa ngantri ke kasir di bank. Kalau sore hari, anak sulung saya suka diajak mamanya naik ATM. Yaitu naik motor untuk menidurkan si kecil. Biasanya ketika habis mandi, diajak berputar – putar sebentar pasti langsung teller. Kenapa disebut ATM? Karena membuat teller alias tidur si kecil ketika dinaikkan motor. Makanya, disebutlah ATM - Automatic Teler Machine, mesin pembuat teler otomatis. Nah, ada satu lagi istilah ATM ini. Ketika dalam acara wejangan mantenan adik saya, sang penghulu menyebut kalau laki – laki itu harus punya ATM. Saya pikir memang ATM bank beneran. Katanya, “Yang penting dalam pernikahan buat lelaki harus punya ATM.” Runut punya runut ATM yang dimaksud adalah Alat Tusuk Manual (?). Nah, loe…….

Tidak ada komentar:

Posting Komentar